Bagi orang yang peduli perlindungan satwa liar dan habitatnya, mereka nggak akan tertawa melihat orang utan bertingkah laku mirip manusia, seperti merokok, minum minuman kaleng, dan sebagainya. Justru mereka akan merasa sedih bahkan menangis. Orang utan justru tidak bahagia kalau hidup jauh dari habitatnya, di hutan sana.
Dilarang Memanusiakan Orang Utan
Banyak persepsi yang salah tentang menyayangi satwa liar, termasuk orang utan. Kita sering menganggap kalau menyayangi orang utan, ya harus diperlakukan seperti manusia, antara lain dengan memberi menu-menu nasi soto, nasi pecel, soft drink, atau bahkan mengajarinya merokok.
Persepsi tersebut salah besar. Berusaha memanusiakan orang utan, berarti membunuhnya secara perlahan-lahan. Misalnya kalo makanannya terlalu banyak kandungan karbohidrat maka justru bakteri balantidium coli di perut orang utan akan meningkat. Dia akan menderita diare dan tubuhnya menjadi ringkih.
Yang lebih mengenaskan adalah cara untuk ngedapetin seekor anak orang utan dari habitat aslinya. Setidaknya induk orang utan dan orang utan-orang utan dewasa lain yang melindunginya pasti dibunuh. Itu sangat kejam. Untuk itu bagi remaja gaul, jangan sekali-kali deh ikutan dan lebih peduli lagi terhadap satwa liar dan habitatnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Semua komentar dimoderasi. Maaf jika komentar tidak ditampilkan atau dibalas.