Standar website HTML5 sebenarnya sudah lama dirancang dan dikembangkan untuk mendesain halaman website agar lebih simple dan handal. Awalnya, HTML5 dikerjakan oleh Kelompok Kerja WHATWG (Web Hypertext Application Technology Working Group) tahun 2004 karena HTML 4.01 belum pernah diperbarui sejak tahun 2000. Sementara itu Konsorsium W3C (Word Wide Web Consortium) berfokus pada pengembangan XHTML 2.0. Akhirnya mulai tahun 2009, WHATWG dan W3C bekerja sama dalam pengembangan HTML5. Sumber
Sekilas Tentang HTML
Sebagai penjelasan awal, HTML ( Hyper Text Markup Language) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di halaman web. HTML sesuai namanya markup language, berfungsi untuk memformat file dokumen teks biasa untuk bisa ditampilkan pada web browser dengan batuan tanda-tanda yang sudah ditentukan atau yang sering disebut sebagai tag. HTML telah menjadi standar yang banyak digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web atau situs.
Sebagian orang berpendapat, HTML bukan termasuk bahasa pemrograman dikarenakan strukturnya yang dianggap terlalu sederhana tidak seperti struktur bahasa pemrograman standar. Dan lebih dianggap sebagai kumpulan beberapa instruksi untuk merubah format suatu dokumen.
Struktur dasar dokumen HTML, diawali dengan sebuah tag <html> dan ditutup dengan tag </html>. Untuk membuka dokumen yang ditulis dalam format HTML maka diperlukan sebuah software atau aplikasi lain berupa browser seperti Chrome, Opera, Mozilla, Safari, Internet Explorer atau yang lainnya.
Standar Website HTML5
Saat ini banyak programmer dalam membangun sebuah website menginginkan kemudahan, kecepatan dan kepraktisan struktur dokumen HTML. W3C dan WHATWG bekerja sama membuat HTML5 sebagai versi terbaru yang lebih simple serta mengurangi penggunaan plugin pihak ketiga pada HTML untuk dapat mempercepat kinerja sebuah website.Dengan menggunakan Standar Website HTML5, sebuah website tidak lagi memakai Adobe Flash, Microsoft Silver light, Java dan plugin lainnya ketika dibuka di browser untuk menampilkan video atau musik.
Selain itu struktur HTML5 dibuat lebih simple namun handal. Seperti contoh awal pembukaan html, jika sebelumnya menuliskan:
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">Dengan HTML5 cukup diganti dengan:
<!DOCTYPE html>Penggunaan kode tag juga dipermudah dan lebih dimengerti oleh bahasa manusia (semantik HTML5). Misalkan, sebelumnya jika ingin menampilkan header harus menuliskan: <div id="header">, dipermudah cukup dengan <header>. Atau tag lain seperti: <footer> <aside> <article>, dan lain-lain.
Apalagi sekarang perangkat mobile (gadget) sudah semakin marak digunakan berselancar internet, maka Standar Website HTML5 merupakan kelebihan untuk perangkat tersebut. Penggunaan HTML5 mulai banyak didukung oleh berbagai web browser mobile, tanpa harus install add on di perangkat mobile tertentu.
Haruskah Beralih ke Standar Website HTML5?
Salah satu editor HTML5, Ian Hickson (dari Google), berharap spesifikasi HTML5 dapat mencapai tahap kandidat rekomendasi pada tahun 2012 Pada wawancaranya dengan TechRepublic, Hickson memperkirakan hal ini baru akan terjadi pada tahun 2022 atau setelahnya.
Meski demikian, banyak bagian dari spesifikasi sudah stabil dan telah dapat diterapkan pada produk. “Beberapa bab secara relatif telah stabil, maka dari itu implementasinya juga sudah hampir mendekati penyelesaian, dan fitur tersebut sudah dapat digunakan hari ini (misalnya: tag <canvas>).”
Meski sampai saat ini Standar Website HTML5 masih dalam proses pengembangan ke arah yang lebih sempurna, telah mendorong web developer untuk merancang atau mendesain halaman website menggunakan HTML5.
Ditambah lagi ada isu bahwa beberapa search engine dalam menelusuri web telah menggunakan tag HTML5 agar lebih mudah dan cepat dalam penelusurannya. Logikanya sederhana: saat robot meng-crawler situs, akan lebih fokus yang ada di dalam tag <article> daripada tag <aside> karena <aside> merupakan elemen tambahan.
Sekarang banyak template atau tema yang menggunakan HTML5 termasuk blog ini, kenapa tidak beralih ke Standar Website HTML5?
Meski sampai saat ini Standar Website HTML5 masih dalam proses pengembangan ke arah yang lebih sempurna, telah mendorong web developer untuk merancang atau mendesain halaman website menggunakan HTML5.
Ditambah lagi ada isu bahwa beberapa search engine dalam menelusuri web telah menggunakan tag HTML5 agar lebih mudah dan cepat dalam penelusurannya. Logikanya sederhana: saat robot meng-crawler situs, akan lebih fokus yang ada di dalam tag <article> daripada tag <aside> karena <aside> merupakan elemen tambahan.
Sekarang banyak template atau tema yang menggunakan HTML5 termasuk blog ini, kenapa tidak beralih ke Standar Website HTML5?
0 komentar:
Posting Komentar
Semua komentar dimoderasi. Maaf jika komentar tidak ditampilkan atau dibalas.